Langsung ke konten utama

TRAVEL AND LEISURE | Mencicipi Snorkeling di Pantai Nglambor


  
  Yogyakarta khususnya daerah Gunung Kidul memiliki jajaran pantai yang indah berpasir putih. Salah satunya adalah pantai Nglambor. Selain memiliki pemandangan yang indah, pantai ini juga dijadikan tempat snorkeling. Snorkeling? Bisa ya? Memang biasanya pantai selatan Jawa dikenal sebagai pantai dengan ombak yang kurang bersahabat jika digunakan untuk berenang, namun pantai Nglambor ini memiliki semacam karang pembatas sehingga sebelum  terhempas ke bibir pantai, ombak terpecah di batuan karang tersebut.
     Pantai ini terletak desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, masuk dikawasan wisata pantai Siung, tepatnya diantara Pantai Jogan dan Pantai Siung. Untuk retribusi masuk ke kawasan pantai ini dikenakan biaya Rp 5.000 per orang. Dari Pantai Jogan tinggal kearah barat, kemudian berbelok ke gang di sebelah kanan jalan. Sudah ada tanda yang mengarah ke pantai Nglambor. Jalan masuk ke pantai ini masih berbatu, menanjak dan cukup sulit untuk dilalui, kendaraan roda dua harus dalam kondisi yang prima serta pengendara harus cukup terampil dalam mengendarainya apalagi jika berboncengan. Untuk pengendara kendaraan roda dua bisa langsung melewati jalan ini, namun untuk pengendara roda empat harus memarkirkan kendaraannya di sekitar jalan masuk gang dan kemudian bisa naik ojek atau jalan kaki untuk sampai di pantai Nglambor.

Pantai Nglambor tampak dari jalan masuk



  Doc: pribadi

Ombaknya tidak terlalu besar, sehingga bisa digunakan untuk snorkeling



       Doc: pribadi

       Saya dua kali snorkeling disini, pukul 11.00 WIB dan pukul 15.00 WIB. Untuk  yang pukul 11.00 WIB ombaknya saya rasa cukup besar untuk snorkeling sehingga perlu tenaga ekstra. Tinggi airnya antara 1 hingga 2 meter, ikannya juga tidak banyak terlihat pada jam tersebut. Sedangkan yang kedua  pukul 15.00 WIB pantainya sedang surut, tinggi airnya kira-kira hanya 50-80cm, ketika snorkeling pada jam ini perlu sangat berhati-hati agar kaki dan tangan tidak tergores karang, karena karang di pantai ini termasuk hardcoral. Saya sempat beberapa kali tergores karang pada bagian kaki dan tangan. Kata pemandu kami, baiknya snorkeling pukul 09.00 WIB atau pukul 14.00 WIB ketika ombak tidak terlalu besar dan airnya tidak terlalu surut.

Ketinggian air ketika snorkeling pukul 15.00 WIB
  Doc: pribadi

Ketinggian air ketika snorkeling pukul 11.00 WIB
        Doc : pribadi

       Selain dapat melihat terumbu karangnya, kita juga bisa melihat berbagai ikan-ikan karang yang cantik, jika beruntung bisa juga melihat ubur-ubur sewaktu snorkeling. Ketika matahari mulai akan terbenam, pantulan sinarnya kuning keemasannya mengenai air dan karang sehingga menambah cantiknya pemandangan bawah air. 

Pemandangan bawah air pantai Nglambor
  Doc: pribadi

Oke sip! Ini asyik!
 Doc: pribadi

       Untuk tempat penyewaan alat snorkeling juga sudah ada, sewaktu saya datang ada dua tempat penyewaan yang pertama Bintang Nglambor Snorkeling (BNS) yang letaknya agak diatas dari bibir pantai dan yang kedua adalah Nglambor Lestari yang terletak persis di bibir pantai. Untuk fasilitas menyelam yang saya dapatkan antara lain snorkel, sepatu karang dan pelampung serta foto sewaktu ber-snorkeling. Kita juga didampingi pemandu sewaktu snorkeling. 
       Pantai Nglambor bisa menjadi salah satu destinasi wisata pantai ketika kamu berkunjung ke Yogyakarta, karena tidak hanya menikmati keindahan pantai dengan bersantai di pinggir pantai, namun kamu juga bisa menikmati keindahan bawah airnya dengan ber-snorkeling.







Komentar

Postingan populer dari blog ini

TRAVEL AND LEISURE | BODY RAFTING DI PELARUGA

Buat kamu yang suka olahraga yang memacu adrenalin, boleh nih cobain body rafting di aliran sungai air terjun Teroh Teroh! Lebih dikenal dengan nama Pelaruga yang merupakan singkatan dari Pemandu Alam Rumah Galuh, objek wisata ini berlokasi di desa Rumah Galuh, Langkat, Sumatara Utara dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 2 jam perjalanan dari kota Medan. Kami bertiga memutuskan untuk menyewa mobil dan driver untuk menuju ke tempat ini, karena memang tidak dapat dijangkau oleh kendaraan umum. Sempat beberapa kali salah jalan, akhirnya kami menggunakan google maps untuk menuju lokasi, karena ternyata driver yang mengantar kami juga belum pernah ke tempat ini. Apabila akan kesini, pastikan driver yang mengantar kalian tahu rutenya ya! Atau persiapkan aplikasi navigasi dari awal keberangkatan untuk memandu perjalanan kalian. Kami berangkat sekitar pukul 10.00 WIB dan tiba sekitar pukul 13.30 WIB.  Setibanya di lokasi, kami disambut hangat oleh pemandu wisata disini, dan dijelaskan men

TRAVEL AND LEISURE | Tiga Pantai Cantik di Desa Girikerto, Gunung Kidul

Sewaktu KKN 2013 lalu, saya kebetulan ditempatkan di Kabupaten Gunung Kidul, tepatnya di padukuhan Wiloso, desa Girikerto, Panggang. Untuk menuju ke desa Girikerto ini bisa melalui Imogiri maupun Wonosari, tapi menurut saya lebih dekat lewat Imogiri. Nah, waktu KKN ini tak lupa saya sempatkan bersama teman-teman untuk menjelajah pantai yang ada di desa Girikerto. Pantai tersebut antara lain pantai Gesing, pantai Wohkudu dan pantai Kesirat. Ketiganya menawarkan pemandangan yang menurut saya sangat cantik dengan ciri khasnya masing-masing. Ini dia kita mulai dari pantai Gesing. 1.         Pantai Gesing Pantai Gesing terletak di pedukuhan Bolang. Cukup mudah menemukan pantai ini, karena dari jalan utama desa menuju ke pantai sudah terdapat penanda yang akan mengarahkan kamu kesana. Dari gang masuk pedukuhan Bolang tinggal ikuti jalan yang sudah dikeraskan dengan cor blok yang ada. Akses jalannya pun sudah bisa dilalui kendaraan roda empat, namun waktu saya kesana memang ad

SHARING | Inter-Religious Family: Hidup Selaras dalam Perbedaan

Setelah membaca tulisan teman saya mengenai pernikahan beda agama di Indonesia (dengan mempertahankan agama masing-masing), saya jadi tertarik untuk membagikan pengalaman saya, tumbuh besar di keluarga yang berbeda agama. Kalau kalian tertarik dengan pengalaman pernikahan beda agama, silakan kunjungi: https://thekarninda.wordpress.com/menikah-beda-agama-di-indonesia/ Latar Belakang Keluarga Saya lahir dari orang tua yang berbeda agama. Bapak saya beragama Katolik sedangkan Ibu saya beragama Islam. Keluarga besar ibu saya seluruhnya beragama Islam sedangkan keluarga Bapak saya sebagian besar beragama Katolik. Ibu saya bisa dibilang taat dalam dalam beribadah, baik itu sholat maupun puasa, bahkan tidak jarang beliau juga melakukan tahajud. Berbanding terbalik dengan Bapak saya yang sangat jarang beribadah ke gereja.  Sejak kecil saya memang lebih banyak diasuh oleh alm. nenek dan kakek saya, yang merupakan orang tua dari Bapak saya karena kedua orang tua saya harus beke